Kejahatan perbankan terjadi antara lain karena : 1) Kurangnya Pengawasan Internal 2) Resiko Tinggi Dalam Industri Perbankan dan Sistem Pengawasan Yang Belum Baik 3) Adanya Faktor Internal
Kejahatan Perbankan di Indonesia terjadi antara lain karena :
1) Kurangnya Pengawasan Internal
Internal fraud yang menimpa bank-bank besar Citibank Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia, membuktikan kian tumpulnya pengawasan internal perbankan terhadap para manajernya.Kelengahan itu pada akhirnya dimanfaatkan oleh sejumlah orang dalam yang mengetahui secara detail kelemahan-kelemahan sistem transaksi perbankan,“Kasus-kasus internal fraud di bank-bank besar mencerminkan modus kejahatan ini bisa terjadi di bank-bank lain.
2) Risiko Tinggi Dalam Industri Perbankan dan Sistim Pengawasan Perbankan di Indonesia Belum Begitu Baik
Industri perbankan sangat beresiko tinggi. Kemungkinan terjadi pembobolan oleh oknum pegawainya sendiri. Unit bisnis bank yang paling rentan mengalami fraud adalah ritel banking. Dulu ada penyelewengan LC BNI. Kasus Bapindo oleh Edi Tanzil, dan Bank century.Sehingga untuk menghindari resiko tersebut, bank harus menyusun manajemen resiko yang kuat. “Caranya patuhi Basel 2 dan rambu-rambu perbankan lainnya,”. Sayangnya, sistem hukum perbankan Indonesia belum begitu baik. Bila ada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawasan bank mungkin akan lebih baik, hal ini ditambah pengawasan yang dilakukan BI masih sangat lemah. BI tidak mengambil sikap dan langkah tegas terhadap kejahatan-kejahatan yang terjadi di bank-bank tertentu. menurutnya. Sekarang memang banyak regulasi, tetapi semua itu upaya mencegah krisis,” sedangkan pengaturan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kejahatan micro cenderung dibiarkan. Perlu diingat dalam kejahatan micro perbankkan, masyarakat kecil lah yang dirugikan.
3) Adanya Faktor Internal
Pola-pola kejahatan perbankan bisa juga terjadi karena adanya kerja sama antara faktor eksternal dan internal. Faktor Internal menjadi faktor yang sulit karena berkaitan dengan pengawasan internal dari bank.Bentuk kejahatan perbankan selama ini terjadi mulai dari LC fiktif, pembobolan kartu ATM, pembobolan rekening bank, bank garansi bodong dan sebagainya. "Namun sejauh permodalan bank yang mengalami kejahatan atau pembobolan sangat kuat maka fraud akan temporer dan cenderung tidak mempengaruhi kinerjanya.